Total Pageviews

Friday, September 19, 2008

Guru: The good, the bad and the ugly


Seperti judul sebuah film legendaris, setidaknya ada tiga jenis guru yang kita tahu.

Yang pertama tentu, the Good, guru yang bagus. Guru yang bagus ini adalah guru yang benar2 tulus dalam mendidik siswa/i-nya, semangat mengajar dengan penuh cinta dan dedikasi tinggi bak mendidik dan membimbing anak-anaknya sendiri.

Guru seperti ini - sangat langka secara kuantitas - dan sangat tepat apabila disebut pahlawan, karena kehadirannya kerap bisa merubah dan menentukan nasib seseorang di masa depan. Napoleon Bonaparte adalah seseorang yang sangat beruntung memiliki guru yang bagus ini, yang memberikan kekuatan dan kepercayaan pada karakter yang ada dalam dirinya, sehingga dipuncak karirnya ia masih sempat menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam saat bertemu dengan guru masa kecilnya.

Figur guru yang bagus ini biasanya melekat dihati dan pikiran kita, hingga menjadi dewasa dan beranak cucu, hingga tak heran banyak dari kita berharap anak-anak kita akan seberuntung kita yang memiliki guru yang bagus ini.

Jenis guru yang kedua, the Bad, guru yang jelek. Guru disebut jelek semacam ini biasanya dikarenakan memiliki perilaku yang gemar marah, memukul, suka menjelek2kan, mengolok2 atau menakut-nakuti siswa/i-nya, baik secara fisik maupun mental, sehingga yang ada adalah perasaan tidak nyaman, terpaksa dan ketakutan dalam kelas. Guru semacam ini selain tidak disukai juga bisa berakibat fatal bagi masa depan siswa. Ada anak yang sampai dewasanya tidak pernah punya rasa percaya diri, minder bahkan trauma akibat perlakuan dari orang yang seharusnya mendidik dan membimbing mereka dengan kasih sayang di masa lalu.

Scientist Albert Einstein pernah suatu ketika di'ramal'-kan oleh guru kelasnya sebagai orang yang tidak akan menjadi apa-apa saat dewasa nanti. Ternyata yang terjadi sebaliknya, si Einstein bahkan menjadi scientist terkenal yang masih terus dikagumi hingga detik ini. Tak heran sering orang berkilah, 'Aduh nyesel banget dulu aku dulu nggak suka sama pelajaran ini...., soalnya guruku dulu brengsek banget sih!'. Tetapi guru seperti ini masih bisa berubah menjadi lebih baik apabila mendapat bimbingan atau hukuman yang tepat. Karena tak jarang mereka ini juga menjadi korban kekerasaan saat mereka masih kecil atau masih jadi siswa, sehingga ada keinginan untuk balas dendam.

Tipe ketiga ini yang paling berat, the Ugly, guru jahat. Nah ini guru yang bermanis muka didepan, tapi jahat abis belakangannya. Termasuk dalam kategori semacam ini adalah guru yang cabul atau Phidophile - monster pemangsa anak-anak. Ini guru bejat yang berpura-pura baik di depan siswa, tapi sebenarnya mengincar untuk dijadikan korbannya. Guru tipe ini sulit diprediksi dari penampilan luarnya, karena biasanya berperilaku sopan, alim, father/mother figure, padahal serigala berbulu domba. Misalnya saja ada guru yang memperkosa 39 anak muridnya (di China dan dihukum mati) dan kasus2 lainnya seperti ini:
http://www.kompas.com/read/xml/2008/08/16/14361132/pak.guru.perkosa.murid.di.kompleks.sekolah
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/04/10/03310597/guru.ngaji.sodomi.26.murid.tk
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/02/tgl/25/time/144727/idnews/547334/idkanal/10

Termasuk kategori ini mungkin guru yang memperjualbelikan nilai dengan siswa, guru korupsi, guru pengemis - minta2 sumbangan untuk kepentingan sendiri, dan masih banyak lagi. Guru semacam ini sudah diberantas kecuali diberlakukan hukum yang setimpal bagi pelakunya. Untuk itu perlu diberikan screening yang se-ketat2-nya bagi calon guru, seperti bersih catatan kriminal, dsb. Serta perlu ada pengawasan ketat dari sesama korps guru dan masyarakat yang mengetahui perilaku menyimpang atau tak semestinya dari para guru dimana saja.

Mungkin pembaca ingin menambahkan kategori yang lain, silahkan...

No comments: