Total Pageviews

Monday, October 29, 2012

Pengalaman Mengikuti Seminar ICT di Korea Selatan


Pada 9 – 11 Oktober 2012 yang lalu saya berkesempatan mengikuti seminar regional Asia Pasific bertema Innovative ICT Practices in Teaching and Learning di Seoul, Korea Selatan. Bersama 2 orang guru, 1 orang pengawas dan 2 orang kepala sekolah, kami berenam mengikuti program yang dibiayai oleh British Council, Unesco (Bangkok) dan SK telecom (Korsel) tersebut di Sejong Hotel, Seoul, ibukota Korsel.

Innovatice ICT Practices in Teaching and Learning, Seoul, Korea.

Prof Cho
Acara pembukaan dibuka resmi oleh Direktur UNESCO Bangkok, Gwang-Jo Kim. Dalam sambutan Gwang menggaris bawahi fakta bahwa banyak negara-negara yang menginvestasikan dana besar untuk melengkapi sekolah-sekolah mereka dengan peralatan ICT yang bertujuan mendukung terlaksananya pembelajaran. Selain penting untuk berinvestasi pada bidang infrastruktur seperti peralatan ICT tersebut, perlu pula dilakukan program pengembangan profesionalitas guru seperti melengkapi guru dengan pengetahuan dan keterampilan menggunakan peralatan ICT untuk mendukung kegiatan pedagogy serta meningkatkan pengalaman belajar siswa di dalam kelas. Selain itu juga dipesankan bahwa pendidikan yang berkualitas sangatlah bergantung pada kompetensi, motivasi dan dedikasi dari semua guru.

Sementara itu Roland Davis, Direktur British Council Korea, memuji kerja keras dan semangat para guru yang memasuki abad ke 21 telah mempersiapkan diri mereka dengan keterampilan dan pengetahuan baru yang dibutuhkan oleh siswa, salah satunya penguasaan kemampuan menggunakan ICT dalam pembelajaran. Untuk itu Roland menghimbau agar semakin terintegrasinya sistem kurikulum dengan pedagogi (metode mengajar dan belajar) dan hal-hal yang mendukung pembelajaran lainnya dengan cara menggunakan teknologi ICT.  

Wakil dari perusahaan telekomunikasi raksasa Korea, SK Telecom, CholSoon Park membeberakan fakta bahwa pemerintah Korea Selatan menggandeng pihaknya untuk bersama-sama menjalankan program yang disebut Smart Education di Korsel. Untuk mendukung terlaksananya Smart Learning Programme bagi guru dan orang tua siswa tersebut, pemerintah Korsel menggelontorkan dana sebesar $300 Juta untuk memenuhi kebutuhan siswa belajar dengan menggunakan teknologi ICT. Misalnya dengan program memberikan tablet PC bagi semua siswa di Korea. Paling lambat 2015 semua siswa di Korea sudah menggunakan tablet PC dalam belajar. 

Selanjutnya You-mi Suh, wakil dari Ministry of Education, Science & Technology Korsel, membenarkan bahwa pihaknya benar-benar serius untuk mengintegrasikan ICT dalam pendidikan di semua sekolah di Korea, bahkan sekarang semua sekolah di desa-desa lebih dahulu menerima peralatan ICT lengkap dari pemerintah. Namun, You-mi menambahkan bahwa bentuk innovasi seperti Smart Learning ini masih pada level experimental. Untuk itu para pakar dan praktisi diharapkan agar dapat memberikan masukan kepada pemerintah, sehingga sesuai target pada tahun 2015 program integrasi ICT dalam pembelajaran ini benar-benar bisa terlaksana di Korea.  

Setelah acara opening ceremony selesai, peserta disuguhi sebuah presentasi yang sangat inspiratif sekali, berjudul Teaching and Learning for 21st Century Skills oleh Dr. Peck Cho, professor dari Universitas Dongguk, Korea. Professor yang lebih dua dasawarsa mengajar di Amerika Serikat kemudian memutuskan kembali ke tanah kelahirannya ini, sangat memukau peserta karena berhasil membuka mata peserta bahwa dibalik kesuksesan Korea terdapat cerita yang patut direnungkan oleh para penguasa serta para guru dan orang tua siswa.

Prof. Cho mengawali presentasinya dengan cerita sukses Korea, dimana di tahun 1960an negara tersebut baru keluar dari krisis tercabiknya satu bangsa menjadi dua negara, hingga sekarang ini menjelma menjadi negara raksasa ekonomi dan teknologi di dunia. Saat ini Korsel menjadi negara peringkat 9 dunia secara ekonomi, dengan prestasi US$ 1 Trillion ekspor barang dan jasa, serta menjadi negara peringkat ke 7 ber-GDP (Gross Domestic Product) di dunia dengan rata-rata penghasilan US$ 20,000 per orang per tahun.

Dengan prestasi phenomenal tersebut, tidak heran jika Presiden AS Barrack Obama secara terbuka memuji sistem pendidikan di Korsel. Obama secara khusus mengatakan bahwa Amerika serikat tidak akan sukses dalam dalam dunia sains jika India dan Korsel terus ‘memproduksi’ lebih banyak ilmuan (scientist) dan insinyur (engineer) dibandingan AS. Tetapi dibalik pujian setinggi langit tersebut, masyarakat di Korea merasakan hal yang sebaliknya. Mereka justru menggugat dunia pendidikan mereka yang dirasakan hanya melahirkan lulusan yang banyak, namun hanya sedikit dari mereka yang betul-betul memiliki bakat (talent) yang dibutuhkan oleh Korea, jika mereka benar-benar ingin cerita sukses tingkat kemajuan ekonominya berlanjut di masa depan. Mengapa bisa lahir kekhawatiran seperti itu? Apakah yang membuat cerita keberhasilan ekonomi Korea bisa tidak berlanjut ?

Ternyata yang membuat ekonomi Korsel maju pesat saat ini diawali oleh pembangunan ekonomi pada tahun 1960-1980 yang menekankan pada tersedianya tenaga kerja murah (cheap labour) dan perakitan produk (parts assembly). Sementara di tahun 1980 -2000 mereka masuk jajaran negara yang mulai menjadi perakit ide (idea assembly) dan pengikut trend (fast follower) yang baik. Hingga awal abad ke 21, penekanan pada ke-4 poin tersebut diatas cukup sukses membuat perekonomian Korea Selatan tumbuh lebih cepat. Tetapi trend dunia menuju tahun 2020 adalah pembangunan ekonomi yang menekankan pada produksi ide-ide baru (idea production) dan penggerak pertama (first mover). Jadi jika ingin bersaing pada level ini maka mereka terlebih dahulu harus bersaing dengan Amerika Serikat, bangsa Eropa dan Jepang yang mendominasi peta dunia baru, yaitu intellectual/ royalty income (penghasilan dari kekayaan intelektual dan royalti).      

Nyatanya sejak 7 tahun yang lalu (2005), ekonomi Korsel tidak lagi meningkat secara pesat seperti tahun 1980-2000an, justru terjadi perlambatan. Hal ini hanya bisa dirubah jika Korsel beradaptasi menjadi negara yang idea production dan first mover. Untuk menjadi negara yang mampu memproduksi ide-ide baru (idea production) maka Korsel harus menekankan pembangunan ekonominya, paling sedikit, pada 7 hal : R & D (Research and Design), HRD (Human Resource Development), design, sports, cultures, philosophy dan politics.

Adapun syarat utama menjadi seorang idea producer (pembuat ide-ide baru) adalah kreativitas (creativity). Seseorang yang kreatif akan mampu menghasilkan ide-ide baru yang jika diproduksi secara massal akan mampu membantu memuaskan kebutuhan manusia. Dan jika banyak ide-ide kreatif yang diproduksi oleh suatu negara, seperti misalnya hasil-hasil karya intelektual atau hak-hak paten yang terlindungi, maka secara keseluruhan negara tersebut akan menghasilkan pendapatan (income) atau pertumbuhan ekonomi yang lebih besar lagi.   

Berikut ini presentasi-presentasi pada acara tersebut yang dapat di download:


Presentations: 

5 comments:

Unknown said...

info menarik utk dpt diaplikasikan di Indonesia. Blognya juga bagus....

Anonymous said...

And lastly, the 1000 most commonly-used words allow you to understand nearly 80% of the Spanish language!Does this mean that knowing just 1000 words will allow you to understand a vast majority of what you hear or read in SpanishYes! Although, not in all cases The group only approached the playoffs in 2000 and 2002, and was beaten by a substantial margin while I nonetheless much like the top team His performance over the season led to a selection to the 2007 Pro Bowl Peyton Manning by no means misses an NFL game However, if you happen to see a for sale that says made in Korea, forget it It looked like he was becoming grabbed a littleThe name derives from a college football game which started in Pasadena, CA in 1902, was subsequently named the Tournament of Roses, and which moved to the Rose Bowl stadium in 1923

[url=http://www.claymatthewsjersey.net/]Nfl Clay Matthews Jersey[/url]

2 for that Steelers Make certain the colors are accurate also pay keen focus on the stitching Both sides at any time can have only eleven players on the court Get your Cheap NFL Tickets NFL Football is mare than just a sport; it is a passion, a crazeS?br>Brett Favre attended the 1991

[url=http://officialbroncosroom.com/]Von Miller Kids Jersey[/url]

Quite more than often, the uncontrollable passion and zeal towards football, drives people to start betting on their favorite NFL team and playerKeynes Theory and Says law:Keynesians dismisses Says law as a false statement, he argues that supply and demand should be separately analyzed, on supply Keynesians says that supply generates income, people will then consume this income, the largest portion of income goes to consumption while the rest is saved,on sale, they analyzed the consumption levels of the income in terms of marginal propensity to consume which will rise as the level of income rises Cable testerB These agnate tragedies took place not alone one or two times As part of your Russian grammar lessons, you will also learn which tense of verb to use in different situations

[url=http://www.juliojonesjerseys.us/]Authenitc Julio Jones Jersey[/url]

Anonymous said...

relevant blog:http://elhpeshy.com/vb/showthread.php?p=1430886#post1430886
,addiitional information right here are :http://tekkitserver.se/forum/index.php?topic=108290.new#new
,additionally much like: http://mx.kkpho.go.th/oscc-rkks/oscc-rkks/smfoscc/index.php?topic=130733.new#new
Nike epealla556456469

Anonymous said...

I must thank you for the efforts you have put in writing this website.
I really hope to see the same high-grade blog posts from you later on as
well. In truth, your creative writing abilities has encouraged me to
get my own site now ;)

Also visit my web blog ... live hotmail

greattaehyun said...

you have so a wonderful blog here! I use google-translator and get your mentions well. very informative and impressive.
nice!