Knowledge Economy and Knowledge Society
1. Ekonomi Pasar Modal/ Pemegang Saham
Kata kunci : kapitalis pasar modal, komoditi.
Ciri-ciri: memberikan primasi kepada mekanisme pasar dan melindungi hak2 para investor, menyeimbangkan antara hak2 pemegang saham (stockholders) dan non pemegang saham (stakeholders) lainnya baik dalam aktivitas (enterprise) maupun dalam masyarakat (society), penyeimbangan/ koreksi terhadap dampak pasar dilakukan melalui regulasi.
Innovasi dan daya saing nasional dicapai melalui:
- pasar & tenaga kerja yang fleksible
- regulasi tenaga kerja & pasar: sedikit/ terbatas
- tingkat employment yang tinggi
- waktu bekerja lebih panjang
- tingkat social expenditure rendah.
Negara2 dalam kategori ini: USA, UK, Canada, Australia, New Zealand (Anglo-Saxon countries/ negara2 berbahasa Inggris).
Kelebihan/ dampak positif:
- tingkat pertumbuhan (ekonomi) relatif tinggi
- produktivitas (kerja) relatif tinggi.
Kekurangan/ dampak negatif:
- pelayanan publik buruk
- tingkat inequality besar (pendapatan dan pendidikan)
- social cohesion rendah.
Pendidikan:
- kebijakan pendidikan ada pada pemerintah pusat dan sekolah2
- tingkat otonomi sekolah tinggi (dalam hal bujet, mengangkat dan memberhentikan guru/staff, diversity sekolah & school choice).
- tipe sekolah dasar dan menengah umumnya komphensif (bukan selektif)
- mendorong terjadinya spesialisasi dan individualisasi dalam pembelajaran & skill
- sistem ujian tidak terintigrasi (tidak terpusat) dan menggunakan sistem kredit.
Terjadi polarisasi yang luar biasa dalam hal jumlah mereka yang berketerampilan tinggi (high skilled) dan mereka yang tidak (low skilled labour forces). Proporsi rata2 profesi berketerampilan tinggi (high skilled jobs) adalah terendah diantara negara2 maju.
2. Ekonomi Model Sosial
Kata kunci : stake holder/ Rhine model capitalism, communities.
Ciri-ciri: berlawanan dengan diatas.
Innovasi dan daya saing nasional dicapai melalui:
- pasar tenaga kerja yang tidak fleksible
- regulasi tenaga kerja dan pasar lebih banyak
- tingkat orang bekerja cukup rendah (tingkat penggangguran cukup besar)
- waktu bekerja lebih pendek
- tingkat social expenditure/ social cost tinggi.
Negara2 dalam kategori ini: Jerman, Austria, Swiss, Prancis, Belgia dan Belanda (Core Europe/ negara2 Eropa utama).
Kelebihan/ dampak positif:
- pelayanan publik relatif baik
- tingkat equality besar (pendapatan dan pendidikan)
- tingkat social cohesion baik.
Kekurangan/ dampak negatif:
- tingkat pertumbuhan (ekonomi) relatif rendah
- produktivitas (kerja) relatif rendah.
Pendidikan:
- ada perbedaan struktur yang relatif besar diantara negara2 Eropa utama
- sangat sentralis (seperti di Yunani & Portugal)
- pemerintah pusat mengontrol ujian nasional, tetapi otonomi terbatas diberikan kepada pemerintah daerah (seperti di Prancis, Spanyol, Italia).
- tipe sekolah dasar dan menengah komprehensif.
- pemerintah pusat mengangkat dan mengaji guru/ staff, serta menempatkan dan menginspeksi mereka disekolah.
- regulasi dan kontrol pendidikan ada di daerah (Jerman, Austria, Swiss dan Belanda).
- menerapkan sistem magang (apprenticeship), tipe sekolah menengah yang selektif (sekolah yang berbeda bagi siswa dengan kemampuan yang berbeda).
- tingkat spesialisasi dan individualisasi pembelajaran & skill sangat tinggi.
- ujian sekolah akhir ada ditangan lembaga lokal/ tidak sentralis.
- mayoritas tenaga kerja berkualifikasi keterampilan menengah (intermediate levels).
Proporsi rata2 profesi berketerampilan tinggi (high skilled jobs) agak rendah diantara negara2 maju (tetapi bukan yang terendah).
3. Ekonomi Sosial Demokratik Model
Ciri-ciri: kombinasi.
Innovasi dan daya saing nasional dicapai melalui:
- tingkat orang bekerja sangat tinggi (tingkat penggangguran kecil)
- tingkat social expenditure/ social cost tinggi.
Dampak: tingkat produktivitas umum tinggi, tingkat pendidikan dan pendapatan (income) tinggi, tingkat social cohesion tinggi.
Negara2 dalam kategori ini: Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia (negara2 Skandinavia).
Pendidikan:
- Otonomi dan regulasi pendidikan berada di tingkat local/ regional, tetapi berada dalam framework pemerintah pusat yang berfungsi ‘steering by goal’.
- System pengajaran mixed ability (multi kemampuan/ level) di sekolah wajib
- Kurikulum luas (broad curricula)
- Pendidikan bagi orang dewasa di biayai oleh Negara.
Proporsi rata2 profesi berketerampilan tinggi sangat tinggi (diantara negara2 maju).
Kesimpulan: adanya korelasi antar negara yang kuat antara aggregat tingkat literasi (literacy level) dengan proporsi tenaga kerja berketerampilan tinggi.
1 comment:
indonesia bertipe apa y?
Post a Comment